WAKIL Menteri Kesehatan RI, Prof. dr.
Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, menghadiri secara
langsung peresmian gedung Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon, di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled Kabupaten Cirebon, Selasa (15/1). Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Alma
Lucyati, M.Kes, Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi
Supardi, MM, Direktur
RSUD Waled, dr. J Suwanta
Sinarya, Mkes, Rektor
Unswagati Cirebon, DR.H. Djakaria Machmud, SE,SH,M.Si, Ketua DPRD
Kabupaten Cirebon, H. Tasiya Soemadi Al-Gotas, jajaran Dinas
Kesehatan Kabupaten Cirebon, Muspida Kabupaten
Cirebon, dan para OPD se-Kabupaten
Cirebon.
Dalam
sambutannya, Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D mengatakan, dalam rangka
meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan yang komprehensif, bermutu,
adil dan merata bagi seluruh masyarakat, sesuai
dengan Undang Undang Nomor
24 tahun 2011, pemerintah telah mengamanatkan pelaksanaan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan yang akan dimulai pada 1
Januari 2014 mendatang. “Diharapkan, cakupan
pelayanan dapat ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai jaminan kesehatan
semesta atau Universal Health Coverage
pada tahun 2019 mendatang. Untuk maksud tersebut, maka sarana,
pra-sarana dan sumber daya manusia yang diperlukan harus disediakan. Karena dewasa
ini, kebutuhan tenaga dokter di Indonesia belum terpenuhi. Di samping itu,
distribusi
tenaga dokter juga masih dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain
tantangan dalam penyediaan, distribusi, dan retensi pemerataan sebagai
akibat tingkat retensi yang rendah, terutama dokter spesialis,” paparnya.
Saat ini, lanjutnya, jika dibandingkan dengan negara ASEAN,
rasio jumlah
dokter di Indonesia masih jelas jauh tertinggal yaitu sebesar
30 per 100.000 penduduk. Sementara di Negara ASEAN
lainnya seperti Filipina 58 dan Malaysia 70 per 100.000 penduduk. “Hal ini
terlihat dari masih adanya Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan,
khususnya di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan atau DTPK yang
kekurangan tenaga dokter. Pada tahun 2014 nanti, diperkirakan Indonesia
membutuhkan sekitar 117.808 orang dokter untuk mendukung pelaksanaan SJSN
bidang kesehatan dalam rangka penyediaan pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat. Sedangkan, berdasarkan data yang tercatat tahun 2010, jumlah dokter
yang yang tersedia baru sekitar 70.242, sehingga
Indonesia jelas masih membutuhkan banyak lulusan dokter,” jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Bupati
Cirebon, Drs. H. Dedi
Supardi, MM, mengucapkan selamat datang kepada Wamenkes dan Kabidkes Jabar di
Kabupaten Cirebon. Ia juga mengaku berterima kasih kepada Rektor Unswagati Cirebon, DR.H. Djakaria Machmud, SE,SH,M.Si, karena telah
memilih RS Waled sebagai RS perbatasan
untuk mendirikan gedung P3D Fakultas Kedokteran Uswagati Cirebon. “Semoga ke depan
Unswagati semakin berkembang lagi,” ungkapnya.
Bupati juga memberikan laporan terkait anggaran Jamkesmas yang sampai saat ini
belum cair selama 3 bulan. “Jika dihitung
dalam satu bulan Rp 4 miliar, maka sudah
sekitar Rp 12 miliar yang ditunda
pembayarannya. Untuk itu diharapkan
agar Kementrian Kesehatan RI bisa dengan
segera mencairkan dana tersebut karena untuk kepentingan masyarakat
miskin,” ujarnya. Sementara
Rektor
Unswagati Cirebon, DR.H. Djakaria Machmud, SE, SH, M.Si mengatakan bahwa Kampus Unswagati Cirebon sudah cukup lama didirikan dimana keberadaanya demi kepentingan masyarakat di wilayah III Cirebon. Kini, lanjutnya, Unswagati Cirebon sangat bersyukur
dan berterimakasih kepada pemerintah pusat atas dukungan dan perhatiannya terhadap
keberhasilan berdirinya Fakultas Kedokteran Unswagati.
“Jelas dengan
keberadaan Fakultas Kedokteran di Unswagati Cirebon ini, menandakan
bahwa Cirebon
sudah dikenal dan diakui secara nasional. Terlebih
pada kesempatan ini, kami mengucapkan
rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Cirebon yang
telah mengizinkan dibangunnya kerjasama
antara Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon bersama RSUD Waled Kabupaten
Cirebon,” katanya. (Nawawi/Adv)
Sumber : Fajar Cirebon