Home » » Peresmian Gedung P3D Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon Wamenkes: 2014, Indonesia Butuh 117.808 D

Peresmian Gedung P3D Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon Wamenkes: 2014, Indonesia Butuh 117.808 D

Written By Unknown on Jumat, 18 Januari 2013 | 09.48.00

PeresmianWAKIL Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, menghadiri secara langsung  peresmian gedung Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon, di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled Kabupaten Cirebon, Selasa (15/1). Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Alma Lucyati, M.Kes, Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM, Direktur RSUD Waled, dr. J Suwanta Sinarya, Mkes, Rektor Unswagati Cirebon, DR.H. Djakaria Machmud, SE,SH,M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H. Tasiya Soemadi Al-Gotas, jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Muspida Kabupaten Cirebon, dan para OPD se-Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D mengatakan, dalam rangka meningkatkan akses  pada pelayanan kesehatan yang komprehensif, bermutu, adil dan merata bagi seluruh masyarakat, sesuai dengan Undang Undang Nomor 24 tahun 2011, pemerintah telah mengamanatkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan yang akan dimulai pada 1 Januari 2014 mendatang. “Diharapkan, cakupan pelayanan dapat ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai jaminan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage pada tahun 2019 mendatang.  Untuk maksud tersebut,  maka sarana, pra-sarana dan sumber daya manusia  yang diperlukan harus disediakan. Karena dewasa ini, kebutuhan tenaga dokter di Indonesia belum terpenuhi. Di samping itu, distribusi tenaga  dokter juga masih dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain tantangan dalam  penyediaan, distribusi, dan retensi pemerataan sebagai akibat tingkat retensi yang rendah, terutama dokter spesialis,” paparnya.
Saat ini, lanjutnya, jika dibandingkan dengan negara ASEAN, rasio jumlah dokter di Indonesia masih jelas jauh tertinggal yaitu sebesar 30 per 100.000 penduduk. Sementara di Negara ASEAN lainnya seperti Filipina 58 dan Malaysia 70 per 100.000 penduduk. Hal ini terlihat dari masih adanya  Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan atau DTPK yang kekurangan tenaga dokter. Pada tahun 2014 nanti, diperkirakan Indonesia membutuhkan sekitar 117.808 orang dokter untuk mendukung pelaksanaan SJSN  bidang kesehatan dalam rangka penyediaan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Sedangkan, berdasarkan data yang tercatat tahun 2010, jumlah dokter yang yang tersedia baru sekitar 70.242, sehingga Indonesia jelas masih membutuhkan banyak lulusan dokter,jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM,  mengucapkan selamat datang kepada Wamenkes dan Kabidkes Jabar di Kabupaten Cirebon. Ia juga mengaku berterima kasih kepada Rektor Unswagati Cirebon, DR.H. Djakaria Machmud, SE,SH,M.Si, karena telah memilih RS Waled sebagai RS perbatasan untuk mendirikan gedung P3D Fakultas Kedokteran Uswagati Cirebon.  “Semoga ke depan Unswagati semakin berkembang lagi,” ungkapnya.
Bupati juga memberikan laporan terkait anggaran Jamkesmas yang sampai saat ini belum cair selama 3 bulan. “Jika dihitung dalam satu bulan Rp 4 miliar, maka sudah sekitar Rp 12 miliar yang ditunda pembayarannya. Untuk itu diharapkan agar Kementrian Kesehatan RI bisa dengan segera mencairkan dana tersebut karena untuk kepentingan masyarakat miskin,” ujarnya.  Sementara Rektor Unswagati Cirebon, DR.H. Djakaria Machmud, SE, SH, M.Si mengatakan bahwa Kampus Unswagati Cirebon sudah cukup lama didirikan dimana keberadaanya demi kepentingan masyarakat di wilayah III Cirebon. Kini, lanjutnya, Unswagati Cirebon sangat bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah pusat atas dukungan dan perhatiannya terhadap keberhasilan berdirinya Fakultas Kedokteran Unswagati.
Jelas dengan keberadaan Fakultas Kedokteran di Unswagati Cirebon ini, menandakan bahwa Cirebon sudah dikenal dan diakui secara nasional. Terlebih pada kesempatan ini, kami mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Cirebon yang telah mengizinkan dibangunnya kerjasama antara Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon bersama RSUD Waled Kabupaten Cirebon,” katanya. (Nawawi/Adv)


Sumber : Fajar Cirebon 
Share this article :
 
Copyright © 2013. DESA DOMPYONG WETAN - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger