Add caption |
Pelaksanaan pemilihan kuwu (Pilwu) di Desa Astanalanggar, Kec. Losari, Kab.
Cirebon, diwarnai aksi perusakan rumah, Selasa (25/12), sekitar pukul 20.00
WIB. Sebanyak tujuh rumah milik warga pendukung calon kuwu yang kalah dirusak
sekelompok orang yang diduga pendukung calon kuwu yang menang saat mereka
melakukan pawai kemenangan. Kapolres
Cirebon, AKBP Irman Sugema, melalui Kapolsek Losari, AKP Bambang Surya, Kamis
(27/12), mengungkapkan, kejadian berawal saat pesta kemenangan yang dilakukan
para pendukung calon kuwu nomor 2, Syamsudin, sesaat setelah berakhirnya
perhitungan suara, sekitar pukul 19.00 WIB. Para pendukung melakukan pawai
keliling kampung meluapkan rasa
kegembiraan atas kemenangan calon kuwu yang mereka dukung.
Namun rasa kegembiraan itu mereka luapkan
dengan melakukan perusakan terhadap rumah para pendukung calon kuwu yang kalah.
Sedikitnya tujuh rumah warga dan 1 posko pemenangan yang disinyalir milik
pendukung calon kuwu yang kalah menjadi sasaran perusakan. Sebenarnya pihak
kepolisian sudah mengantisipasi sejak dini terhadap potensi keonaran tersebut.
Sebab, meski ada surat pernyataan dari kedua belah pihak untuk siap menang dan
siap kalah, tetap saja ada celah bagi pihak-pihak tertentu untuk memulai
keributan. Pelaksanaan pilwu sendiri diakui Bambang sudah sesuai prosedur dan
dianggap telah sah bagi yang menang untuk menjadi kuwu definitive. Adanya
kejadian perusakan tersebut hanya merupakan ekses dari pelaksanaan pilwu. Pihak
aparat juga sudah mencoba melakukan mediasi kepada kedua belah pihak, agar
kedua pihak berdamai. Akan tetapi para korban tetap menuntut penyelesaian
secara hukum, sehingga kasus tersebut saat ini telah dilimpahkan ke Polres
Cirebon.(F-13)